nama : RIRIS YUNITA SINAGA
kelas : 3DF01
NPM : 59214477
TUGAS 1
Munkner
dari University of Marburg, Jerman Barat membedakan konsep koperasi menjadi
dua, yaitu :
a.
Konsep
Koperasi Barat
Konsep
koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang
dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,
dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan
timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Jika
dinyatakan secara negatif, maka koperasi dalam pengertian tersebut dapat
dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Namun demikian, unsur
egoistik ini diimbangi dengan unsur positif sebagai berikut :
v Keinginan
individual dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antarsesama anggota, dengan
saling membantu dan saling menguntungkan .
v Setiap
individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan
keuntungan dan mananggung risiko bersama.
Dampak
langsung koperasi terhadap anggotanya adalah :
v Promosi
kegiatan ekonomi anggota
v Pengembangan
usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi permodalan, pengembangan
sumber daya manusia, pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan,
dan kerjasama antar koperasi secara horizontal dan vertikal.
Dampak
kopersi tidak langsung adalah sebagai berikut :
v Pengembangan
kondisi sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan
v Mengembangkan
inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya inovasi teknik dan metode
produksi
v Memberikan
distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar
antara produsen dengan pelanggan, serta pemberian kesempatan yang sama pada
koperasi dan perusahaan kecil.
b.
Konsep
Koperasi Sosialis
Konsep
koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah , dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk penunjang
perencanaan nasional. Sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan
secara sentral, maka koperasi merupakan bagian dari suatu tata administrasi
yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan
publik, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Menurut konsep ini,
koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan sub sistem dari sistem
sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.
2. LATAR BELAKANG KOPERASI
Perbedaan
aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan dengan faktor ideologi dan
pandangan hidup (way of life) yang dianut oleh negara dan
masyarakat yang bersangkutan. Secara garis besar, ideologi negara-negara
didunia dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
v Liberalisme
/ kapitalisme
v Sosialisme
v Tidak
termasuk liberalisme maupun soaialisme
Implementasi
dari masing-masing ideologi ini melahirkan sistem perekonomian yang
berbeda-beda. Pada gilirannya, suatu sistem perekonomian tertentu akan saling
menjiwai dengan koperasi sebagai subsistem nya. Misalnya, ideologi pancasila
dan sistem perekonomian yang termaktub dalam pasal 33 UUD 1945 akan mewarnai peran dan misi koperasi
indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, aliran koperasi dalam suatu negara
tidak dapat dipisahkan dari sistim perekonomian yang dianut oleh negara yang
bersangkutan.
Keterkaitan Ideologi,
Sistem Perekonomian, dan Aliran Koperasi
Perbedaan
ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem perekonomiannya dan
tentunya aliran koperasi yang dianut pun akan berbeda. Sebaliknya, setiap
sistem perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai ideologi bangsanya dan
aliran koperasinya pun akan menjiwai sistem perekonomian dan ideologi bangsa
tersebut. Hubungan masing-masing ideologi, sistem perekonomian dengan aliran
koperasi dapat dilihat sebagai berikut :
Hubungan Ideologi, Sistem Perekonomian, dan Aliran Koperasi
Ideologi
|
Sistem perekonomian
|
Aliran koperasi
|
Liberalisme/kapitalisme
|
Sistem ekonomi bebas/liberal
|
Yardstick
|
Komunisme/sosialisme
|
Sistem ekonomi sosialis
|
Sosialis
|
Tidak termasuk liberalisme dan
sosialisme
|
Sistem ekonomi campuran
|
Persemakmuran
(commonwealth)
|
ALIRAN
KOPERASI
Dengan mengacu
pada keterkaitan ideologi dan sistem perekonomian disuatu negara, maka secara
umum aliran koperasi yang dianut oleh berbagai negara di dunia dapat
dikelompokkan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam sistem perekonomian dan
hubungannya dengan pemerintah. Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3
aliran, yaitu :
1.
Aliran Yardstick
Aliran
ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau
yang menganut sistem perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi dapat
menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai
keburukan yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme. Walaupun demikian, aliran ini
menyadari bahwa organisasi koperasi
sebenarnya kurang berperan penting dalam masyarakat, khususnya dalam sistem dan
struktur perekonomiannya.
Pengaruh
aliran ini cukup kuat, terutama di negara-negara barat dimna industri
berkembang dengan pesat dibawah sistem kapitalisme, seperti Amerika Serikat,
Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda, dan lain-lain.
2.
Aliran Sosialis
Lahirnya
aliran ini tidak terlepas dari berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh
kapatalisme. Karena itu, pada abad XIX, pertumbuhan koperasi di negara-negara
barat sangat didukung oleh kaum sosialis. Menurut aliran ini, koperasi
dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi
koperasi.
Akan
tetapi dalam perkembangannya, kaum sosialis kurang berhasil memanfaatkan
koperasi bagi kepentingan mereka. Kemudian, kaum sosialis yang diantaranya
berkembang menjadi kaum komunis mengupayakan gerakan koperasi sebagai alat
sistem komunis itu sendiri.
3.
Aliran Persemakmuran
Aliran
persemakmuran memandang koperasi sebagai alat yang koefisien dan efektif dalam
meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat
berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian
masyarakat. Menurut aliran ini, organissi ekonomi sistem kapitalis masih tetap
dibiarkan berjalan, akan tetapi tidak menjadi sokoguru perekonomian. Koperasi
berperan untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang adil dan merata dimana
koperasi memegang peranan yang utama dalam struktur perekonomian masyarakat.
Perbedaan
aliran koperasi
aliran koperasi
|
peranan koperasi
|
hubungan.dengan
pemerintah
|
Yardstick
|
Koperasi berperan sebagai alat
pengukur, penyeimbang, dan pengoreksi dampak negatif yang ditimbulkan oleh
sistem ekonomi liberal
|
Hubungan gerakan koperasi dengan
pemerintahan bersifat netral, dimana pemerintah tidak camur tangan terhadap
jauh bangunnya organisasi koperasi di masyarakat
|
Sosialis
|
Koperasi berperan sebagai alat dalam
mencapai masyarakat yang sosialis yan mencorak kolektif
|
Koperasi merupakan alat pemerintah dan
menjadi bawahan pemerintah. Dengan demikian, koperasi tidak mempunyai otonomi
|
persemakmuran
|
Koperasi berperan untuk mencapai
kemakmuran masyarakat yang adil dan merata dimana koperasi memegang peranan
yang utama dalam struktur perekonomian masyarakat
|
Hubungan koperasi dengan pemerintah
bersifat kemitraan. Koperasi tetap mempunyai otonomi, dan pemerintah
mempunyai tanggung jawab untuk ikut mengembangkan koperasi ditengah-tengah
masyarakat.
|
daftar Pustaka :
-Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba , Koperasi: Teori dan Praktik, Jakarta: Erlangga, 2001
No comments:
Post a Comment