KOMUNIKASI BISNIS
Nama Anggota Kelompok :
1.Hendrika Manggug (54214898)
2.Indri Cahya Mailani Putri (55214317)
3. Lisa Arliana (56214099)
4. Maria Aurelia Bere (56214375)
5. Marizka Dwi Cahyani (56214409)
6. Marlina Sity Priyati (56214417)
7. Riris Yunita Sinaga (59214477)
MANAJENEN KEUANGAN
2DF01
UNIVERSITAS GUNADARMA
I.JENIS-JENIS KOMUNIKASI
1) Komunikasi berdasarkan Penyampaian
Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia
tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang
terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam
menyampaikan informasi.
Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ),
yaitu :
a.
Komunikasi verbal (
Lisan )
Yang terjadi secara
langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah pihak dapat
bertatap muka. Contohnya dialog dua orang. Yang terjadi secara tidak langsung
akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi lewat telepon.
b.
Komunikasi nonverbal (
Tertulis )
Naskah , yang biasanya
digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks. Gambar dan foto
akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
2) Komunikasi
berdasarkan Prilaku
Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
a.
Komunikasi
Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang
tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
b.
Komunikasi
Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang
tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi
yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan.
Contohnya kabar burung , desas-desus, dan sebagainya.
c.
Komunikasi
Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan
informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan
organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota
organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang tahun
perusahaan.
3) Komunikasi berdasarkan
Kelangsungannya
Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a.
Komunikasi
Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan perantara
orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh adanya
jarak.
b.
Komunikas
Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau
bantuan alat - alat media komunikasi.
4) Komunikasi
Berdasarkan Maksud Komunikasi
Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Berpidato
b. Memberi Ceramah
c. Wawancara
d. Memberi Perintah alias Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu ,
demikian pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.
5) Komunikasi Berdasarkan
Ruang Lingkup
Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Komunikasi Internal, Komunikasi internal
dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
1.
Komunikasi
vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada anggota ,
seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
2.
Komunikasi
horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan
diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
3.
Komunikasi
diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan
diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak
sejalur vertikal.
b.
Komunikasi Eksternal, Komunikasi yang terjadi antara
organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada diluar organisasi
atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk memperoleh
pengertian , kepercayaan , bantuan dan kerjasama dengan masyarakat. Komunikasi
dengan pihak luar bisa berbentuk :
1.
Eksposisi ,
pameran , promosi, dan sebagainya.
2.
Konferensi
pers.
3.
Siaran
televisi , radio dan sebagainya.
4.
Bakti
sosial.
6) Komunikasi Bedasarkan
Jumlah Yang Berkomunikasi
Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi
:
·
Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang
terjadi dengan cara perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi
mengenai persoalan yang bersifat pribadi juga.
·
Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang
terjadi pada kelompok mengenai persoalan - persoalan yang menyangkut
kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi perseorangan yaitu
komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.
7) Komunikasi
Berdasarkan Peranan Individu
Dalam komunikasi ini , peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan
proses komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan
individu, diantaranya :
·
Komunikasi antar
individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi
secara nonformal maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator mampu
mempengaruhi individu yang lain.
·
Komunikasi antar
individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini terjadi
karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan
hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
·
Komunikasi antar
individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini
individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga
dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
8) Komunikasi
Berdasarkan Jaringan Kerja
Didalam suatu organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana
berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja.
Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
·
Komunikasi jaringan
kerja rantai , yaitu komunikasi
terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga
mengikuti pola komunikasi formal.
·
Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi
terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
·
Komunikasi jaringan
bintang , yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan saluran yang
dilewati lebih pendek.
9) Komunikasi Berdasarkan
Ajaran Informasi
Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :
·
Komunikasi satu
arah , yaitu komunikasi yang
berjalan satu pihak saja (one way Communication).
·
Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang
bersifat timbal balik (two ways communication).
·
Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang
terjadi dari bawahan terhadap atasan.
·
Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang
terjadi dari atasan terhadap bawahan.
·
Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang
terjadi diantara orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
II.TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KOMUNIKASI BISNIS
Ø Keuntungan
menguasai teknologi informasi.
Kemajuan yang telah dicapai manusia
dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang
patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia
dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak
semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara
kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi
manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan
negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.
A. Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
1. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat
mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
Kerugian :
1. Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi
berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal
ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
2. Seseorang yang terus menerus bergaul dengan
komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
3. Dengan pesatnya teknologi informasi baik di
internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau
pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
4. Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah
kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang
miskin.
5. Maraknya cyber crime yang terus
membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagaicyber
crime yang lainnya
1. Menurut Paul C Saettler dari California State
University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang
bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak
cerdas secara sosial.
B. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan
mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang
dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan
proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya
kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang
tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan
akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
1. Kemajuan TIK juga akan semakin
mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat
plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga
pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu
kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih
anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang
singkat (short span of attention).
C. Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan :
1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin
membuka lapangan pekerjaan.
2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa
disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi
bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada
situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu
produk.
Kerugian :
1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet
menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti
transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening
suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.
D. Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan :
1. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan
dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat
masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program
yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2. e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan
yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan
sektor usaha dan industri.
3. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai
kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki
kinerja pemerintah.
Kerugian :
1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah
akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada
e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu
oleh seorang cracker
Ø Pemanfaatan teknologi informasi dalam komunikasi
bisnis
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan
penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan
terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang
diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Persaingan yang keras
dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang dapat
menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua bisnis tentunya
juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan dapat dipercaya,
yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan melalui
Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
Pergerakan bisnis yang
semakin cepat menuntut komunikasi (suara, data dan informasi) yang lebih lebih
cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok, dan, bahkan, dalam menghadapi
persaingan.
Telepon Sebagai media Komunikasi Bisnis.
Pada awalnya,
komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat
komunikasi yang disebut telepon, dimana dengan alat ini para pelaku bisnis
dapat menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka
menjalankan bisnisnya.
Internet sebagai salah satu media Komunikasi Bisnis
l Pengertian
Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer
luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu
negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai
sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan
interaktif.
l
Manfaat internet
Secara umum ada banyak
manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet.
Berikut ini sebagian
dari apa yang tersedia di internet:
1. Informasi untuk
kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani,
sosial.
2. Informasi untuk
kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas,
berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum
komunikasi.
Satu hal yang paling
menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas
ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat
pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat
demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat
internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa
mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para
profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari
masyarakat informasi dunia.
Situs web perusahaan
misalnya, menyediakan berbagai informasi. Banyak perusahaan dewasa ini
menggunakan situs web unutk mengiklankan produk, menerima pesanan produk,
meminta umpan balik pelanggan dan menerima karyawan. Mereka juga menggunakan
internet untUk berkomunikasi dengan kelompok terpilih (pilihan).Salah satu
penggunaan internet sebagai media komunikasi bisnis adalah dengan penggunaan
email, karena email adalah sarana internet yang bisa menyajikan tulisan
Selain itu,
manfaat teknologi informasi dan komunikasi lainnya adalah:
1. Dukungan dalam Pembelajaran
2. Kemudahan dalam Berkomunikasi
3. Membantu Pekerjaan Manusia Lebih Mudah
4. Membantu dalam Bidang Penerbangan
5. Meningkatkan Produktivitas dalam Kerjaan
Ø Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi informasi
dalam pengambilan keputusan
Membuat keputusan (decision
making).
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif (data聽berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif (data聽berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
1. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan
yang sudah dikenal.
2. Identifikasi, bidang manakah dari
persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal
inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya
untuk membuat keputusan.
3. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam
menerapkan sebuah keputusan
4. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam
menerapkan sebuah keputusan.
5. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika
terdapat ketidakpastian yang besar
6. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk
meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
7. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah
secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
8. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
Seorang wirausaha harus memulai menerapkan keputusan,
semua keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda
dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh
meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para wirausaha akan dapat
mengambil keputusan yang terbaik. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi, persepsi,
dan proses belajar.
Dalam proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya.
Dalam proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya.
1.Seorang
Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang
tepat dalam bisnisnya.
2. Seorang
Wirausaha suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang
meningkatkan kemampuan meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.
3.Seorang
wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan
keberlanjutan bisnisnya.
Faktor dan pertimbangan
membuat keputusan
Dalam mengelola bisnisnya, para wirausaha harus membuat keputusan akhir dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
Dalam mengelola bisnisnya, para wirausaha harus membuat keputusan akhir dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
l Ukuran dan kompleksitas bisnis.
2 Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
3 Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai
instalasi sistem.
4 Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk
pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang tersedia.
5 Jumlah transaksi yang harus diproses.
6 Faktor-faktor keuangan.
III.
PERENCANAAN PERAN PESAN-PESAN BISNIS
Ø Analisis Audience
Analisis
terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa
individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang
berbeda-beda atas pesan yang mereka terima.
a.
Mengembangkan Profil Audiens
Analisis
terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan
tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan
yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
b. Mengenali
penerima primer
Apabila
penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting
yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
c. Menetapkan
jumlah dan komposisi audiens
Jumlah
penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan
hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada
banyak orang.
d. Mengukur
Tingkat Pemahaman Audiens
Apabila
penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya mereka
dianggap memiliki p[emahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.
e.Memperkirakan
reaki penerima
Cara
mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan
dilakukan oleh penerima.
f. Memenuhi
Kebutuhan Informasi Audiens
Pesan yang
baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan
informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima
pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan
informasi audiens, yaitu :
1.Temukan
apa yang ingin diketahui audiens
Tidak semua
audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya.
2.
Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
Informasi
tambahan yang relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan informasi
yang tidak disadari oleh audiens.
3. Berikan
semua informasi yang diperlukan oleh audiens
Ujilah
kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5 W + 1 H ( Who, What,
Why, When, Where, dan How).
4. Pastikan
bahwa informasi yang diberikan akurat
Dalam bisnis,
ketepatan informasi harus dipastikan terlkebih dahulu sebelum membuat komitmen
tertulis. Kaji ulang tanggal,jadwal, asumsi, perhitungan matematika,atau
keuangan untuk memastikan keabsahannya.
5. Tekankan
gagasan yang paling menarik bagi audiens.
Diantara
beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada gagasan yang paling
menarik perhatian audiens.
g. Memuaskan
kebutuhan emosional dan praktis Audiens
Pesan yang
bbertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau
perilaku audiens. Hal pentingb yangb harus diingat bahwa pesan bisnis
disampaikan kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai
tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan
emosional audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang
menarik.
Ø Penentuan ide pokok
Setiap
pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema atau topic, pokok yaitu ide
pokok (main idea). Hal-hal lain selain ide pokok hanyalah ,merupakam ide-ide
pendukung (supporting idea).Topic dan ide pokok merupakan dua hal yang berbeda.
Topic adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangakan ide pokok adalah
pernyataan tentang suatu topic, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topic
tersebut, sehingga dapat diterima oleh audiens.
Penentuan
ide pokok memerlukan pengalaman dan kretifitas. Ada tiga teknik atau cara yang
dapat di perlukan untuk menentukan ide pokok :
1. Brainstorming
Yaitu
penentuan ide pokok dengan membiarka pikiran mencari bebrbagai kemungkinan ide
pokok secara leluasa. Ide yang diperoleh dengan cara tersebut akan lebih
berfariatif, baru dan orisinil.
2. Petunjuk
atasan
Dalam
organisasi yang menganut system senioritas, para pelaksana cenderung meminta
petunjuk atasan dalam menentukan ide pokok.
3. Kebiasaan
Untuk
situasi yang relative sama atau kejadian yang berulang-ulang, biasanya
dikembangkan ide pokok tertentu yang relative sama. Penentuan ide pokok di
lakukan berdasarkan kebiasaan.
Ø Seleksi saluran dan media
Pesan-pesan
bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui
dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara
atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan
karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.
· Saluran
komunikasi lisan
Komunikasi
lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi
itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka),
melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis.
Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan
memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).
Saluran
komunikasi tertulis
Pesan-pesan
tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo,
proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan
hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah
umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.
Komunikasi lisan
|
Komunikasi tertulis
|
Ø Anda menginginkan umpan balik segera
dari audien.
Ø Pesan anda relative sederhana dan mudah
di mengerti .
Ø Anda tidak memerlukan catatan permanan
Ø Anda dapat mengumpulkan audiens lebih
mudah atau ekonomis.
Ø Anda menginginkan interaksi dalam
memecahkan masalah.
|
Ø Anda tidak memerlukan unpan balik
segera.
Ø Pesan anda sangat rinci, komplek, dan
memerlukan perencanaan yang hati-hati.
Ø Anda memerlukan catatan permanen.
Ø Anda ingin mencapai audiens yang luas
Ø Anda ingin mengurangi distorsi
penyampaian pesan.
|
Media pada saluran lisan
|
Media pada saluran
|
Ø Percakapan tatap muka (pidato, rapat,
seminar, konferensi)
Ø Telpon, voice mail
Ø Radio, televisi, Computer
Ø Pita audio dan video
Ø Teleconference
Ø Video conference
|
Ø Surat, memo, laporan, proposal
Ø Elektronik mail / email
Ø Telepon (sms)
Ø Computer
Ø Faks
Ø Telegram
Ø Pos biasa dan khusus
|
Ø Penentuan tujuan
Pesan bisnis
dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesanyang di sampaikan
kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga danmeningkatkan citra perusahaan.
Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki
tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Ada
tiga tujuan unum komunikasi bisnis, yaitu :
1. Memberi
informasi (informing)
Tujuan
pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan
dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu
perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai
staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
2. Membujuk
atau persuasi (persuading)
Tujuan kedua
komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan,
terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain
dalam bisnis.
3. Melakulakan
kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)
Tujuan
ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama
bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis
tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan
perusahaan domestik maupun perusahaan asing.
Ø Penentuan proses komposisi
Proses
komposisi ( composition process ) penyusunan pesan-pesan bisnis dapat
dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang
komposer. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis.
Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :
1.
Perencanaan
Dalam fase
perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti
maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main
idea) pesan-pesan yang akan disampiakan, dan slauran atau media yang akan
digunakan untuk menyampaikan pesan.
2.
Pengorganisasian
Organisasi
dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata,
kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan
kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan
dilaksanakan oleh si penerima pesan.
3. Revisi
Setelah
ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kaliamat , maupun paragraf perhatikan
apakah kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan
benar. Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus
revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan
sebelumnya dapat dicapaiseefektif mungkin.
Sumber data: